PIALA AFC 2014 : Persipura Siap Hadapi Churchil Brothers

PIALA AFC 2014 : Persipura Siap Hadapi Churchil Brothers



Jakarta - Persipura Jayapura akan memulai kiprahnya di babak penyisihan AFC Cup dengan melawan klub asal India, Churchill Brothers. Pelatih Jacksen F. Tiago menyebut timnya sudah siap tempur.

Persipura tergabung di Grup E bersama dengan Churchill Brothers, Home United (Singapura), dan New Radiant SC (Maladewa). Sebagai laga pembuka mereka akan menghadapi Brothers pada Selasa (25/2/2014) di Stadion Mandala, Jayapura.

"Persiapan kami cukup baik. Anak-anak sudah siap tempur. Mereka dalam kondisi sangat baik dan tidak ada masalah. Dan saya rasa, pertandingan besok akan sangat menarik," ujar Jacksen melalui pesan singkat, Senin (24/2/2014).

Dijelaskan Jacksen, kondisi anak didiknya tersebut dalam keadaan siap diturunkan. Meski salah satu pemainnya, Ruben Sanadi, sedang mengalami cedera.

"Semua kondisi pemain baik, hanya Ruben yang masih cedera," kata Jacksen.

Pelatih asal Brasil itu menilai lawannya tersebut patut diwaspadai lantaran memiliki kemampuan yang cukup bagus. Namun Jacksen yakin anak didiknya mampu tampil maksimal.

"Mereka tim yang bagus karena mereka mampu mewakili India. Mereka punya skill yang bagus dan mobilitas mereka sangat baik. Itu yang harus diwaspadai."


Sumber > Sport.detik.com
Read More

PIALA AFC 2014 : Selangor FA Vs Arema Cronus

PIALA AFC 2014 : Selangor FA Vs Arema Cronus





Arema Cronus mengincar poin penuh saat bersua dengan jagoan Malaysia, Selangor FA, di ajang Piala AFC 2014, Selasa (25/2). Singo Edan akan mengusung gaya Malangan untuk mengatasi permainan The Red Giants.

Menilik soal susunan pemain, Suharno kembali tidak bisa memainkan Gustavo Lopez. Gelandang asal Cili itu sebenarnya sudah sembuh dari cedera, tapi harus kembali ke ruang perawatan karena cedera pahanya kembali kambuh. Namun, Suharno nampak sudah menyiapkan strategi tanpa Gustavo. Buktinya, Arema sukses saat menang melawan Sriwijaya FC dan Persita Tangerang, 9 dan 12 Februari lalu.

"Tidak ada perbedaan kualitas, semua pemain punya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan yang terbaik," kata Suharno.

Salah satu hal yang membuat Arema merasa cukup optimistis bisa menang melawan Selangor adalah pengalaman laga internasional saat pramusim. Mereka mampu bermain seri dengan Hamburg SV 2-2, kemudian menjungkalkan Eintracht Frankfrut U-23, DC United, hingga juara liga Australia Central Coast Mariners. Tidak hanya itu, Arema juga mampu mengalahkan PDRM dan Thai Army di Trofeo Persija, Desember lalu.

"Laga di pramusim hanya sebatas pengalaman, tentu Selangor sudah siap dengan strategi yang berbeda. Kami tidak ingin besar kepala karena tampil apik di pramusim. Anggap itu sebagai pengalaman yang manfaatkan kita petik saat berjumpa dengan mereka," lanjut Suharno.

Satu hal yang membuat Arema sedikit bermasalah untuk membuat antistrategi melawan Selangor adalah tidak ada gambaran secara utuh dari video tentang kekuatan tim yang punya Paulo Rengel sebagai mesin golnya itu. Kalaupun ada itu hanya video potongan pertandingan. 


"Kita kesulitan mendapatkan video tentang mereka, namun ini bukan masalah berat. Kita siap menang atas mereka," imbuh Joko Susilo dilansir Radar Malang.


Sumber > goal.com
Read More

Persija Siapkan Laga uji Coba

Persija Siapkan Laga uji Coba


Dalam rangka mengisi jeda kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014, Persija Jakarta telah menyiapkan agenda uji coba melawan salah satu tim dari Malaysia. Kali ini, lawan yang akan diajak untuk uji tanding adalah Terengganu FA.
Laga tersebut direncanakan bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 1 Maret mendatang. "Sebenarnya masih menunggu dulu dari pihak televisi yang ingin menyiarkan. Kalau lawannya sudah fixed," ucap Ferry Paulus, Ketua Umum Persija.
Ferry menambahkan, adanya uji coba ini juga tidak lepas dari liburnya kompetisi Malaysia Super League. "Mereka diliburkan semua lantaran Selangor bermain di AFC Cup," papar Ferry.

Berdasarkan jadwal yang ada, Persija baru akan menjalani lagi pertandingan melawan Sriwijaya FC di SUGBK, 9 Maret 2014. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu saat ini berada di posisi keempat dengan tujuh poin dari tiga pertandingan yang telah dilakoni.


Sumber > goal.com
Read More

PSSI BUAT KEPUTUSAN YANG MENGEJUTKAN




Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel Aquarius Boutique, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (10/12/2012), menghasilkan keputusan mengejutkan yakni membatalkan MoU dan membubarkan Joint Committee (JC). Apa yang mendasari keputusan tersebut?

Sekjen PSSI Halim Mahfudz mengungkapkan, dasar keputusan tersebut dituangkan dalam surat FIFA yang dikirimkan melalui Sekjennya, Jerome Valcke, kepada PSSI pada 9 Oktober lalu.

Dalam suratnya, FIFA dengan tegas menyatakan, "Therefore, shoud the process set in the MoU fail for whatever reason, we remind you that PSSI must fully comply with FIFA statutes and violation to do so may lead to sanction (article 13 of the FIFA Statutes)."

Singkatnya, apabila proses dalam MoU gagal dengan alasan apa pun, FIFA mengharuskan PSSI mematuhi statuta FIFA dan jika ada pelanggaran akan dikenai sanksi.

"Landasan itu yang kami pegang. Saya yakin, FIFA akan memahami keputusan PSSI karena PSSI kembali kepada statuta daripada mempertahankan MoU yang sudah gagal diterapkan," ungkap Halim kepada wartawan di Hotel Aquarius Boutique, Senin petang.

JC dinilai telah gagal menghasilkan keputusan sejak melakukan rapat pertama hingga terakhir yang berlangsung pada 5 Desember dengan dihadiri utusan AFC, James Kitching.


Kegagalan JC di antaranya gagal menyepakati tempat, tanggal pelaksanaan, dan status kongres (antara kongres luar biasa dan kongres biasa). Hingga saat ini, verifikasi peserta (voter) tidak dapat dilaksanakan karena setelah PSSI menyerahkan daftar sesuai statuta dan kongres Solo, pihak KPSI belum menjawab proses verifikasi tersebut hingga batas terakhir pada Minggu (9/12/2012), pukul 11.00 WIB.

MoU juga dinilai gagal menghentikan KPSI melakukan pelanggaran secara berulang atas statuta PSSI, AFC, dan FIFA. MoU juga tak mampu menghentikan KPSI membentuk timnas tandingan serta menghalangi beberapa pemain bergabung ke dalam timnas di bawah yurisdiksi PSSI.

Berdasarkan hal tersebut, rapat Komite Eksekutif PSSI di Palangkaraya pada Minggu kemarin memutuskan:

Pertama, merujuk surat FIFA tersebut dan dengan kegagalan pelaksanaan MoU, Komite Eksekutif PSSI memutuskan pelaksanaan kongres dikembalikan menurut prosedur yang diatur statuta.
Kedua, kongres di Palangkaraya pada Senin (10/12/2012) dilaksanakan dengan status Kongres Luar Biasa (KLB).

Ketiga, KLB itu diikuti anggota yang sesuai dengan ketentuan statuta FIFA, yaitu klub-klub anggota yang mengikuti kompetisi PSSI, AFC, dan FIFA dalam tahun berjalan.

Sebanyak 86 voter akhirnya sepakat membatalkan MoU dan membubarkan JC. Tidak hanya itu, KLB pun menyepakati tiga agenda utama, yaitu perubahan statuta, pengembalian empat anggota komite eksekutif PSSI (La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Tony Apriliani, dan Erwin Dwi Budiawan) yang dipecat, dengan syarat meminta maaf dengan diberi waktu sebulan, serta penyatuan liga.



Sumber : kompas.com
Read More

SIAP SANKSI FIFA


Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Agung Gumelar, menilai sepak bola Indonesia sudah semakin dekat dengan sanksi dari FIFA. Pasalnya, hingga saat ini perpecahan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) belum juga terselesaikan. Untuk itu, pemerintah harus siap dan berusaha merespons ini dengan baik.

Atas berbagai konflik tersebut, FIFA akhirnya kembali mengirimkan surat tertanggal 26 November yang ditandatangani Sekjen Jerome Valcke terkait penyelesaian dualisme kompetisi maupun kepengurusan organisasi sepak bola Indonesia. Dalam suratnya itu, FIFA memberi tenggat waktu kepada Indonesia hingga 10 Desember untuk menyelesaikan berbagai masalah itu. Bila gagal, FIFA akan mengeluarkan sanksi ketika Federasi Sepak Bola Dunia ini menggelar pertemuan di Tokyo, 14 Desember mendatang.
PSSI sendiri sudah menggelar Kongres Luar Biasa di Palangkaraya, Senin (10/12/2012). KLB yang berlangsung selama 30 menit itu memutuskan membatalkan MoU dengan KPSI dan membubarkan Joint Committee (JC). Hasil kongres nantinya akan dibawa wakil FIFA dan AFC tersebut ke rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo.

Namun, salah satu yang dapat membuat FIFA menilai sepak bola Indonesia gagal menyelesaikan konflik karena KPSI juga melakukan kongres tandingan pada hari yang sama di Jakarta. Artinya, kisruh sepak bola ini makin rumit dan jauh dari akhir yang mampu menyelesaikan persoalan.

Agum mengaku, dirinya sudah sering menyarankan agar PSSI dan KPSI menyatukan pikiran untuk menyelesaikan konflik sepak bola Indonesia. Akan tetapi, kedua kubu yang bertikai tersebut selalu menemui jalan buntu sehingga FIFA kembali merespons dengan ancaman sanksi.

"Mereka (PSSI dan KPSI) sudah dipanggil. Tapi, ketika dipanggil, dicapai semua kesepakatan, tapi besoknya mentah lagi. Kemudian berlanjut masing-masing mengelar kongres, di Palangkaraya dan di Jakarta," sesal Gumelar di Jakarta, Selasa (11/12/2012).

"Jadi, saya rasa kita akan mendapatkan dampak yang sangat tidak bagus bagi dunia sepak bola Indonesia, karena semua sanksi sudah mengarah ke sana," katanya lagi.
Agum mengatakan, saat ini publik dan pemerintah, khususnya Kemenpora, harus bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari ancaman sanksi tersebut. Menurutnya, para pemangku kepentingan sepak bola tanah air harus memikirkan langkah-langkah agar sanksi itu tidak berlangsung lama.

"Mengupayakan sanksi itu dijatuhkan sesedikit mungkin waktunya. Kita semua harus bertekad untuk bersatu. Itu yang bisa kita upayakan. Kalau sampai kena sanksi bertahun-tahun habislah kita," kata Agum.

Sumber : kompas.com
Read More

AREMA 1-1 PERSIPURA


Arema ISL & Persipura Jayapura bermain imbang 1-1 dalam lanjutan pertandingan Grup C Inter Island Cup 2012 petang ini, Senin (10/12)

Dalam laga itu, seperti disiarkan langsung TV One, Persipura memimpin terlebih dahulu melalui gol Yohanes Ferinando Pahabol pada babak pertama. Gol ini bertahan sampai turun minum.

Memasuki babak kedua, Pelatih Arema ISL Rahmat Darmawan mengubah pola permainan dan memasukkan sejumlah pemain, mendobrak pola cepat yang dikembangkan anak asuh Jeckesen F. Tiago.

Hasilnya, pada menit ke-60, striker Arema Alberto 'Beto' Goncalves menceploskan gol dari titik penalti, dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dan bertahan sampai berakhirnya babak kedua.

Dengan hasil imbang itu, baik Arema ISL maupun Persipura Jayapura saat ini mengoleksi poin 4 dengan agregat gol sama, yaitu memasukkan 4 gol dan kemasukan 1 gol.

Sumber : kompas.com
Read More

PRESTASI TIMNAS BUKAN MILIK PSSI DAN KPSI


Sorot mata Andik Vermansyah menatap tajam ke arah kiper Mohamad Izwan Mahbud. Angka di papan skor raksasa dalam Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, sudah menunjukkan menit ke-87. Di bawah lambang negara Indonesia dan Singapura masih terpampang skor imbang tanpa gol.

Andik memberikan umpan pendek kepada Taufik, yang kemudian kembali memantulkannya kepada rekannya itu. Andik langsung menyepak umpan tersebut dan bola melayang tinggi ke arah pojok kiri atas tiang jauh Singapura. Gol! Sontak histeria ribuan suporter Indonesia di Stadion Bukit Jalil serta jutaan penonton televisi nasional tumpah ruah.

Kiper Izwan hanya telentang dan termangu di atas rumput lapangan karena tidak percaya gawangnya kebobolan. Ratusan pendukung Singapura pun mengangkat kedua tangannya ke kepala dengan rasa kecewa. Menang atau kalah adalah hal biasa bagi mereka. Hanya saja, gol Andik itu telah mematahkan rekor 14 tahun tak pernah kalah atas Indonesia. 

Sementara, di ujung tribun utara, suporter Indonesia merapat saling bergandengan memiringkan badan ke kiri dan kanan sambil menyanyikan lagu kebanggaan "Indonesia Raya". Sejenak mereka melupakan konflik sepak bola nasional yang semakin tak jelas lagi arahnya. 

Harapan

Gol Andik itu sekaligus memberikan asa jutaan pecinta sepak bola Indonesia agar tidak terus dinaungi dengan kalimat kegagalan. Skuad "Garuda" kini hanya membutuhkan hasil imbang dengan tuan rumah Malaysia untuk dapat lolos dari Grup B Piala AFF 2012. Memang bukan pekerjaan mudah, tetapi tak salah jika kini masyarakat menggantungkan harapannya itu di pundak pemain timnas Indonesia. 

Lihat saja, bagaimana timnas datang ke Piala AFF dengan segala keterbatasan. Pelatih Nil Maizar pun garuk-garuk kepala, kesulitan menentukan skuad terbaik karena ada larangan dari sejumlah klub Indonesian Super League (ISL), yang diperintahkan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), untuk melepaskan pemain-pemainnya membela negaranya di Malaysia. Belum lagi dengan cercaan, skuad "Merah Putih" sekarang ini adalah timnas abal-abal karena tidak berisi pemain dan pelatih berkualitas. 

Suasana stadion pun tak seindah dulu, di mana ribuan suporter tidak lagi memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno jika timnas melakukan pertandingan uji coba di Jakarta. Namun, di tengah kondisi seperti itu, timnas tetap solid. Para pemain dan pelatih tetap kompak dan terus berusaha membuktikan bahwa merekalah tokoh utama untuk mencari prestasi sepak bola yang mati suri. Bukan pengurus, politisi, maupun pengusaha-pengusaha yang tidak tahu diri. 

"Gol ini untuk orang Indonesia yang membenci timnas. Masyarakat boleh membenci PSSI dan KPSI. Tapi, jangan membenci timnas karena kami mengharapkan dukungan dari masyarakat Indonesia," kata Andik, seusai mencetak gol kemenangan atas Singapura. 

Ujian

Memang, perjalanan timnas untuk berprestasi di Piala AFF memang masih panjang. Tetapi, di depan mata terpampang satu laga pamungkas kontra Malaysia yang akan dijadikan ujian berat penentuan nasib Andik dan kawan-kawan. Jika berhasil menahan imbang, maka mereka akan mementahkan jutaan prediksi orang yang awalnya pesimistis timnas akan lolos dari grup. 

Sebanyak 240 juta masyarakat Indonesia jelas berharap timnas kembali meraih poin penuh dalam pertandingan besok. Melihat performa dua laga melawan Laos dan Singapura, pecinta sepak bola Tanah Air pasti berharap besar skuad "Merah Putih" bisa menaklukkan Malaysia. Dinaungi dengan sejarah panjang perseteruan abadi Indonesia dan Malaysia yang kental, jalannya pertandingan pun diprediksi akan berlangsung menarik.

Lihat saja, bagaimana gesek-gesekan yang terjadi antara kedua suporter negara itu sejak pertandingan matchday pertama Grup B digelar. Karena itu, sejatinya saat ini lebih baik hilangkan sejenak perbedaan pandangan tentang masalah dualisme atau konflik antarpengurus PSSI dan KPSI. Lebih penting jika kita memberi semangat agar keringat 22 anak bangsa bertarung di lapangan tidak sia-sia, daripada mengurusi perseteruan mereka yang semakin tidak jelas arahnya.


Sumber : Galeri Indonesia League
Read More