PSSI BUAT KEPUTUSAN YANG MENGEJUTKAN




Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel Aquarius Boutique, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (10/12/2012), menghasilkan keputusan mengejutkan yakni membatalkan MoU dan membubarkan Joint Committee (JC). Apa yang mendasari keputusan tersebut?

Sekjen PSSI Halim Mahfudz mengungkapkan, dasar keputusan tersebut dituangkan dalam surat FIFA yang dikirimkan melalui Sekjennya, Jerome Valcke, kepada PSSI pada 9 Oktober lalu.

Dalam suratnya, FIFA dengan tegas menyatakan, "Therefore, shoud the process set in the MoU fail for whatever reason, we remind you that PSSI must fully comply with FIFA statutes and violation to do so may lead to sanction (article 13 of the FIFA Statutes)."

Singkatnya, apabila proses dalam MoU gagal dengan alasan apa pun, FIFA mengharuskan PSSI mematuhi statuta FIFA dan jika ada pelanggaran akan dikenai sanksi.

"Landasan itu yang kami pegang. Saya yakin, FIFA akan memahami keputusan PSSI karena PSSI kembali kepada statuta daripada mempertahankan MoU yang sudah gagal diterapkan," ungkap Halim kepada wartawan di Hotel Aquarius Boutique, Senin petang.

JC dinilai telah gagal menghasilkan keputusan sejak melakukan rapat pertama hingga terakhir yang berlangsung pada 5 Desember dengan dihadiri utusan AFC, James Kitching.


Kegagalan JC di antaranya gagal menyepakati tempat, tanggal pelaksanaan, dan status kongres (antara kongres luar biasa dan kongres biasa). Hingga saat ini, verifikasi peserta (voter) tidak dapat dilaksanakan karena setelah PSSI menyerahkan daftar sesuai statuta dan kongres Solo, pihak KPSI belum menjawab proses verifikasi tersebut hingga batas terakhir pada Minggu (9/12/2012), pukul 11.00 WIB.

MoU juga dinilai gagal menghentikan KPSI melakukan pelanggaran secara berulang atas statuta PSSI, AFC, dan FIFA. MoU juga tak mampu menghentikan KPSI membentuk timnas tandingan serta menghalangi beberapa pemain bergabung ke dalam timnas di bawah yurisdiksi PSSI.

Berdasarkan hal tersebut, rapat Komite Eksekutif PSSI di Palangkaraya pada Minggu kemarin memutuskan:

Pertama, merujuk surat FIFA tersebut dan dengan kegagalan pelaksanaan MoU, Komite Eksekutif PSSI memutuskan pelaksanaan kongres dikembalikan menurut prosedur yang diatur statuta.
Kedua, kongres di Palangkaraya pada Senin (10/12/2012) dilaksanakan dengan status Kongres Luar Biasa (KLB).

Ketiga, KLB itu diikuti anggota yang sesuai dengan ketentuan statuta FIFA, yaitu klub-klub anggota yang mengikuti kompetisi PSSI, AFC, dan FIFA dalam tahun berjalan.

Sebanyak 86 voter akhirnya sepakat membatalkan MoU dan membubarkan JC. Tidak hanya itu, KLB pun menyepakati tiga agenda utama, yaitu perubahan statuta, pengembalian empat anggota komite eksekutif PSSI (La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Tony Apriliani, dan Erwin Dwi Budiawan) yang dipecat, dengan syarat meminta maaf dengan diberi waktu sebulan, serta penyatuan liga.



Sumber : kompas.com
Read More

SIAP SANKSI FIFA


Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Agung Gumelar, menilai sepak bola Indonesia sudah semakin dekat dengan sanksi dari FIFA. Pasalnya, hingga saat ini perpecahan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) belum juga terselesaikan. Untuk itu, pemerintah harus siap dan berusaha merespons ini dengan baik.

Atas berbagai konflik tersebut, FIFA akhirnya kembali mengirimkan surat tertanggal 26 November yang ditandatangani Sekjen Jerome Valcke terkait penyelesaian dualisme kompetisi maupun kepengurusan organisasi sepak bola Indonesia. Dalam suratnya itu, FIFA memberi tenggat waktu kepada Indonesia hingga 10 Desember untuk menyelesaikan berbagai masalah itu. Bila gagal, FIFA akan mengeluarkan sanksi ketika Federasi Sepak Bola Dunia ini menggelar pertemuan di Tokyo, 14 Desember mendatang.
PSSI sendiri sudah menggelar Kongres Luar Biasa di Palangkaraya, Senin (10/12/2012). KLB yang berlangsung selama 30 menit itu memutuskan membatalkan MoU dengan KPSI dan membubarkan Joint Committee (JC). Hasil kongres nantinya akan dibawa wakil FIFA dan AFC tersebut ke rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo.

Namun, salah satu yang dapat membuat FIFA menilai sepak bola Indonesia gagal menyelesaikan konflik karena KPSI juga melakukan kongres tandingan pada hari yang sama di Jakarta. Artinya, kisruh sepak bola ini makin rumit dan jauh dari akhir yang mampu menyelesaikan persoalan.

Agum mengaku, dirinya sudah sering menyarankan agar PSSI dan KPSI menyatukan pikiran untuk menyelesaikan konflik sepak bola Indonesia. Akan tetapi, kedua kubu yang bertikai tersebut selalu menemui jalan buntu sehingga FIFA kembali merespons dengan ancaman sanksi.

"Mereka (PSSI dan KPSI) sudah dipanggil. Tapi, ketika dipanggil, dicapai semua kesepakatan, tapi besoknya mentah lagi. Kemudian berlanjut masing-masing mengelar kongres, di Palangkaraya dan di Jakarta," sesal Gumelar di Jakarta, Selasa (11/12/2012).

"Jadi, saya rasa kita akan mendapatkan dampak yang sangat tidak bagus bagi dunia sepak bola Indonesia, karena semua sanksi sudah mengarah ke sana," katanya lagi.
Agum mengatakan, saat ini publik dan pemerintah, khususnya Kemenpora, harus bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari ancaman sanksi tersebut. Menurutnya, para pemangku kepentingan sepak bola tanah air harus memikirkan langkah-langkah agar sanksi itu tidak berlangsung lama.

"Mengupayakan sanksi itu dijatuhkan sesedikit mungkin waktunya. Kita semua harus bertekad untuk bersatu. Itu yang bisa kita upayakan. Kalau sampai kena sanksi bertahun-tahun habislah kita," kata Agum.

Sumber : kompas.com
Read More

AREMA 1-1 PERSIPURA


Arema ISL & Persipura Jayapura bermain imbang 1-1 dalam lanjutan pertandingan Grup C Inter Island Cup 2012 petang ini, Senin (10/12)

Dalam laga itu, seperti disiarkan langsung TV One, Persipura memimpin terlebih dahulu melalui gol Yohanes Ferinando Pahabol pada babak pertama. Gol ini bertahan sampai turun minum.

Memasuki babak kedua, Pelatih Arema ISL Rahmat Darmawan mengubah pola permainan dan memasukkan sejumlah pemain, mendobrak pola cepat yang dikembangkan anak asuh Jeckesen F. Tiago.

Hasilnya, pada menit ke-60, striker Arema Alberto 'Beto' Goncalves menceploskan gol dari titik penalti, dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dan bertahan sampai berakhirnya babak kedua.

Dengan hasil imbang itu, baik Arema ISL maupun Persipura Jayapura saat ini mengoleksi poin 4 dengan agregat gol sama, yaitu memasukkan 4 gol dan kemasukan 1 gol.

Sumber : kompas.com
Read More